Ninja

Ninja berasal dari abad ke 15, tepatnya di daerah Iga dan Koga.Di daerah ini, para penduduk mengembangkan keahlian yang lebih dikenal sebagai ninjutsu.Para ninja disewa oleh para daimyo ( penguasa feodal).Ninja biasa digunakan untuk kegiatan mata-mata, pengumpulan informasi intelijen ,infiltrasi(penyusupan) dan
pembunuhan. Kegiatan ini berakhir pada tahun 1581, ketika Iga diserang oleh Oda Nobunaga, salah satu daimyo super. Mereka yang selamat melarikan diri ke berbagai provinsi. Ieyasu Tokugawa, salah seorang daimyo, menerima para kaum ninja dengan baik di provinsi Mikawa. Sejak saat itu, kehidupan ninja sebagai serdadu bayaran berakhir dan mereka hanya mengabdi kepada Ieyasu Tokugawa.

Sebagai pasukan berkemampuan khusus, selain senjata standar ninja juga mempunyai peralatan khusus yang mencengangkan. Untuk menyeberangi selokan yang lebar yang sering terdapat pada benteng-benteng, para ninja menggunakan mizugomo, sepatu air dari kayu. Selain itu, ninja mengenal tali berkait untuk memanjat. Ninja juga mengenal alat bantu pendengaran yang disebut saoto hikigane. Peralatan lainnya seperti kurorogaki (alat memanjat), Tsubokiri (alat pendobrak), Shikoro (gergaji tipis), Kunai (pencungkil), Shinobi-gama (senjata sabit), Hokade (cakar) dan Tekagi (cakar telapak) .

Teknik-teknik yang dimiliki ninja sangat membutuhkan kerjasama tim yang baik. Salah satu contohnya adalah ketika memanjat tembok. Pada teknik pertama seorang ninja berlari maju sambil membawa rekan yang berdiri di pundaknya yang kemudian melompat. Dua orang dapat membantu orang ketiga melompati tembok dengan cara melontarkan secara bersamaan. Empat orang dapat membentuk piramida manusia.

Penyamaran yang sering dilakukan ninja tergantung keadaan. Dalam menyamar, ninja biasa menjadi pengemis dan pemain musik. Jika tugas seorang ninja adalah menyampaikan pesan secara pribadi kepada sekutu, ninja biasa menyamar menjadi Yamabushi(biksu gunung) karena yamabushi sering diundang ke rumah-rumah untuk memberkati. Untuk menyelidiki benteng yang diincar, ninja biasa menyamar menjadi seniman keliling yang diundang untuk menghibur di benteng.